Prof Dr Ponimin MHum dan Kerja Kreatif Cipta Seni Kontribusi untuk Masyarakat melalui Karya Imajinatif

MALANG KOTA – Prof Dr Ponimin MHum sangat mencintai seni rupa sejak di bangku sekolah dasar. Saat menginjak dewasa, Ia mendalami seni rupa di Yogyakarta.

Karena kegigihannya menggali ilmu, Prof Ponimin menjadi Guru Besar Bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni Universitas Negeri Malang.

Kini Ia punya peran penting untuk memajukan kampus Universitas Negeri Malang melalui kerja kreatif cipta seni

Jiwa seni Prof Ponimin lahir saat dirinya di bangku SD. Ketika orang tuanya bertani, Ia asyik untuk mendalami seni rupa.

Bernyanyi dan menari itulah hobinya saat itu. Kebiasaannya itu terbawa hingga menginjak bangku SMA. Di tahun 1986 Ia mengambil jurusan kriya di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta.

Lalu, pada 1992 Ponimin resmi menjadi mahasiswa Instituti Seni Yogyakarta (ISI) Jurusan Seni Kriya.

Di rantau Ia banyak balajar tentang seni kriya, dari kampusnya maupun dari luar. Seiring waktu, Ia dapat membiayai kuliahnya dari tangan kreatifnya membuat keramik.

“Ketika di Jogja ketemu pengrajin yang ada di desa keramik Kasongan Jogja. Dulu ngikut sanggar.

Dari situ, saya belajar tidak di aspek bangku kuliah saja untuk mendapatkan ilmu, tapi juga di tempat itu bentuk sebuah pendidikan yang mematangkan saya,” ungkapnya.

Setelah lulus dari ISI, ternyata ada peluang menjadi dosen di IKIP Malang tahun 1995. Sebab di UM membutuhkan tenaga pendidik (tendik) di bidang kriya, terkhusus keramik.

Disamping sebagai tendik, Ponimin juga bekerja sebagai seniman di Studio miliknya. Yaitu studio Kreasi Kriya Nusantara. Nama studio ini Ia cetuskan saat dirinya di Yogyakarta.

“Saya juga tidak mau jadi pengajar saja. Saya harus berkreasi. Akhirnya saya mendirikan studio di rumah saya di Junrejo Kota Batu.

Agar nanti saya bisa punya halaman luas, jemur karya, bakar karya, sambil menerima pesanan untuk Jatim Park dan Taman Safari. Mahasiswa juga bisa studi di studio saya,” jelasnya.

Prof Ponimin melanjutkan S2 di UGM tahun 2002 Jurusan Seni Rupa, dan S3 di ISI Yogyakarta Jurusan Penciptaan Seni dan Kajian Seni tahun 2012.

Hingga tahun 2022, Ia mendapat gelar Guru Besar Fakultas Sastra Bidang Bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni Universitas Negeri Malang.

Saat pengukuhan Prof Ponimin menyampaikan orasi ilmiahnya tentang Penciptaan Seni Berbasis Potensi Lokal sebagai Penguat Eksistensi Artistik Kenusantaraan Era Global.

Menurutnya nusantara memiliki berbagai budaya atraktif dan artefak. Budaya tersebut memiliki keunikan tampilan bentuk, penyajian, teknik pembuatan, dan nilai filosofi.

“Hasil kreatif penciptaan seni yang digali dari budaya lokal nusantara sebagai penguat eksistensi seni rupa di tingkat nasional maupun global.

Maka penciptaan seni adalah proses kreatif dari menggali sumber ide sampai melakukan gelar karya,” jelas Ponimin.

Dari perjalananya itu, membentuk dirinya sebagai pelaku seni yang berbasis akademik.

Artinya sesuatu karya seni yang dikerjakan oleh seniman tidak hanya bergantung pada imajinasi, tapi juga bergantung pada aspek riset atau kognisi. (rof/dik)

Sumber dari : radarmalang.jawapos.com 28 Februari 2023

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
0 Shares
Tweet
Share
Pin
Share