Keripik Buah-Tempe Tembus Pasar Ekspor

PELUANG TINGGI: Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Batu menunjukkan peningkatan pasar yang cukup besar. Peluang cemerlang ini diraih produk keripik tempe dan keripik buah ( Ilustrasi By Radar Malang )

BATU – Menapaki tahun 2023, produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Batu menunjukkan peningkatan pasar yang cukup besar. Peluang cemerlang ini diraih produk keripik tempe dan keripik buah sebagai salah satu produk UMKM yang berhasil menembus pangsa ekspor. Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu Nurbianto mengatakan, bahkan olahan keripik menjadi komoditas penyumbang ekspor tertinggi pada tahun 2022 lalu. Yang sebelumnya dipegang oleh komoditas tanaman hias.

“Umumnya komoditas ekspor di Kota Bau semuanya mengalami peningkatan. Tapi paling tinggi di pegang olahan keripik,” ujarnya. Selain olahan keripik, Nurbianto menambahkan, ada beberapa komoditas lainnya yang menyumbang ekspor bagi Kota Batu. Seperti misalnya olahan hasil pertanian, tanaman hias dan furniture. “Nilai ekspor tahun 2022 lalu tembus Rp 17,5 miliar. Meningkat dibanding tahun sebelumnya Rp 6 miliar,” imbuh dia. Dengan tren kenaikan itu, pada tahun ini pemkot menargetkan ada peningkatan kembali nilai ekspor Kota Batu. Angkanya ditargetkan bisa tembus Rp 20 miliar.

Dan untuk menunjang hal itu diharapkan tahun ini ada regulasi baru untuk mempermudah ekspor. “Kami akan berusaha mengangkat lebih banyak lagi pelaku UMKM, agar semakin banyak lagi komoditas Kota Batu yang bisa diekspor ke luar negeri,” kata Nurbianto. Sementara itu, Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, dengan adanya ekspor ini menunjukkan bahwa kualitas produk UMKM Kota Batu sudah diakui dunia internasional. Pihaknya berharap bisa memotivasi UMKM lain di Kota Batu untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas produknya. “Ini menjadi hal positif bagi UMKM, menunjukkan kalau UMKM di Kota Batu bisa naik kelas.

Mudah-mudahan ini bisa memberikan kebaikan bagi UMKM di Kota Batu,” ujar Eko. Menurutnya, keripik tempe dipilih sebagai komoditas ekspor karena tempe menjadi superfood yang memiliki banyak manfaat dan protein tinggi. Selain itu tempe juga sudah memenuhi Standar Pangan Internasional.

Eko menekankan, Pemkot Batu akan berkomitmen terus membantu UMKM memperluas jangkauan pasar dari produknya. Termasuk mengupayakan adopsi atau pemanfaatan teknologi informasi (TI) bagi pasar UMKM dan PKL. “Diskumdag membantu agar para pelaku usaha kecil tersebut bisa mengadopsi teknologi, sehingga mampu bertahan dan menjangkau pasar lebih luas,” tandas Eko. (adk/lid)

Sumber dari : radarmalang.jawapos.com 13 Januari 2023

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
0 Shares
Tweet
Share
Pin
Share