
Seusai masa Pandemi yang tengah memanas di seluruh belahan bumi, kini tidak sedikit dari beberapa negara di seluruh dunia mulai membuka pintunya sedikit demi sedikit untuk menyambut hangat para pekerja asing yang akan masuk di negaranya, tanpa terkecuali negara Jepang.
Jepang yang tengah dilanda krisis ekonomi berkelanjutan pada masa Pandemi itu jelas sekali sangat membutuhkan para pekerja asing dari negara manapun termasuk Indonesia tentunya.
Dengan adanya kebijakan baru dari pemerintahan Jepang demi menyelamatkan perekonomian negaranya dengan memasukkannya para pekerja asing melalui perusahaan-perusahaan tenaga kerja, telah ditetapkannya pembentukan jenis Visa terbaru yang jelas lebih fleksibel dan memudahkan kita untuk bisa bekerja di negeri Sakura itu.
Sejak berlakunya Visa SSW (Specified Skilled Workers) atau dalam bahasa Jepang disebut dengan Tokutei Ginou pada tanggal 1 April 2019 lalu meskipun sempat terhenti karena adanya COVID 19, jepang mulai membuka kesempatan luas dan tidak dikuasai oleh pihak manapun, para pekerja asing di dunia mulai berbondong-bondong mengambil kesempatan emas itu. Mengingat dunia kerja Jepang yang sangat membutuhkan sekali pekerja untuk kelangsungan hidup perusahaannya yang disebabkan oleh banyaknya pekerja Freeter yang memang niat dan semangatnya cenderung lebih kecil, pemerintahan Jepang mengambil tindakan sigap dengan adanya perekrutan tenaga kerja asing profesional berbeda dari status TKI. Untuk Visa SSW selengkapnya disini id.emb-japan.go.jp/QnA_tokuteiginou.html
Rabu, 30 Maret 2022, bersama perusahaan resmi penyalur tenaga kerja profesional yang bekerjasama langsung dengan pemerintah Indonesia-Jepang, NANOEDU menjelaskan bagaimana cara bekerja di Jepang secara rinci.

Bapak Jeri dan ibu Farida selaku perwakilan dari NANOEDU memberikan wawasan Jepang sudah mulai membukakan pintunya untuk para pekerja asing dengan membuka lowongan pekerjaan dalam 14 bidang industri utama, dengan persyaratan sebagai berikut:
- Usia 18 sampai 35 tahun pendidikan terakhir minimal SMA / SMK
- Tidak bertato / tidak bertindik
- Sehat jasmani dan rohani
- Bebas Narkoba
- Lulus JLPT N4 atau JFT-Basic A2. (ujian bahasa Jepang yang berlaku secara internasional)
- Lulus Skill Test/Tes Bidang.
- Lulus Medical Check-Up.
Dalam aspek ini para guru memberikan keluh kesah mereka betapa sulitnya membangun semangat siswa setelah masa Pandemi ini, karena adanya persyaratan yang kelihatannya hampir susah sekali untuk didapati.
“Beri motivasi kepada siswa bahwa belajar tidak sesulit itu asalkan ada niat dan kesempatan seperti ini, ujian bahasa Jepang level terendah N5 kita bisa targetkan 1 bulan selesai, beri motivasi kepada siswa bahwa di negara Jepang itu pemandangannya sangat indah, negaranya bersih, akses fasilitasnya mudah. Di SMK Muhammadiyah Tegal bahkan bahasa Jepang menjadi mata pelajaran wajib, kelas 10 kita ajarkan N5, kelas 11 kita ajarkan N4, dan setelah mereka kelas 12 kita siapkan mereka untuk belajar N3 lalu lulus interview sudah siap berangkat”. Begitu saran yang diberikan oleh ibu Farida selaku manager dari NANOEDU yang sudah melakukan perjalanan ke 45 negara di dunia demi menyalurkan tenaga-tenaga kerja profesional indonesia. JLPT sendiri adalah ujian bahasa Jepang yang berstandar internasional dan dilakukan secara bersamaan di beberapa negara, ujian ini ditetapkan ada dua kali dalam setahun di bulan Juli dan di bulan Desember.
“Mengenai siswa yang sudah memiliki sertifikasi JLPT atau belum memiliki sertifikasi apakah setelah berada di Jepang nanti akan bersekolah lagi di sekolah bahasa Jepang? Lalu bagaimanakah ketika kita ingin melanjutkan kuliah sambil bekerja di Jepang dengan menggunakan Visa SSW, mengingat jam terbang di Jepang sangatlah super sibuk, apakah kita akan berkuliah menggunakan Visa SSW dan melakukan pekerjaan sebagai seorang Part Timer, sedangkan Visa SSW atau Tokutei Ginou itu sendiri adalah Visa yang dikhususkan untuk seorang pekerja profesional dalam bidang tertentu”. Tanya seorang lulusan dari sekolah bahasa Jepang di Shibuya pada saat acara sesi tanya-jawab berlangsung penasaran, karena memang pengeluaran Visa SSW ini masih baru adanya.
“Tidak, siswa yang sudah memiliki sertifikasi JLPT maupun belum nanti setelah lulus dari interview perusahaan Jepang mereka akan langsung diarahkan di kelas bahasa Jepang khusus dalam bidangnya, sehingga saat berada di Jepang nanti mereka sudah siap bekerja dengan mengingat bahasa-bahasa Jepang yang sering digunakan di perusahaanya”. Jelas ibu Farida.
“Lalu untuk masalah bisakah mengambil perkuliahan dengan Visa SSW sedangkan Visa SSW itu sendiri digunakan untuk kaum perkerja? Bisa kita fokus bekerja dulu, lalu nanti setelah mapan atau sudah ada persiapan kita ambil kuliah yang jamnya fleksibel dan tidak mengganggu waktu kerja kita, jadi kuliah kita yang part time, bukan pekerjaan kita”. Imbuh ibu Farida.
Banyak kesempatan emas dan sisi positif yang bisa kita ambil dari usainya masa Pandemi ini, terutama banyaknya dibukakan lowongan pekerjaan untuk para pekerja asing di negara Jepang. Asalkan ada niat dan kemauan, pasti akan ada usaha yang selalu menyemangati kehidupan kita. Info lebih jelas untuk NANOEDU ada disini:
- farida@nano.or.id
- center@nano.or.id
- center.nano.or.id
- Lokasi kantor Nano Center Indonesia Office Building kota Tangerang Selatan, Banten 15314
Penulis : Admin SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi 31 Maret 2022