SMK MUTU GONDANGLEGI, OPTIMALKAN KERJASAMA DENGAN MITRA IDUKA

Sebagai tindak lanjut dari pernikahan Sekolah dengan Iduka agar menghasilkan produk yang baik dan unggul serta kompeten, SMK Mutu Gondanglegi melakukan koordinasi dengan mitra IDUKA untuk melakukan monitoring dan evaluasi kerjasama, meskipun di masa pandemi. Evaluasi dan monitoring terhadap kerjasama dengan industri mitra bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa lulusan agar dapat diterima di perusahaan. Kegiatan ini juga mengikutsertakan BKSP Jatim (Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi) Jatim, PG Rajawali 1, BPP IHK Trier, dengan beberapa sekolah Mitra yang ada di Kab Malang, Kota Surabaya, dan Kab Madiun.

Agus Wachid, mewakili PG Rajawali berharap akan ada bidang khusus dari perusahaan untuk menangani kerjasama dengan sekolah utamanya pelatih siswa dan guru magang. Selama ini, kegiatan magang, Prakerin atau PKL masih menyesuaikan bidang bidang yang dianggap mampu, sehingga tidak dapat secara khusus melakukan pembinaan dan pelatihan di Industri. Perusahaan masih hanya menyediakan tempat untuk prakerin dan magang, tetapi belum dapat melakukan pelatihan khusus dan uji sertifikasi Industri.

Khusnul Kholid, mewakili BKSP Jatim juga berharap, MoU Sekolah yang telah dijalin harus dilaksanakan, apalagi saat ini, MoU harus ditingkatkan menjadi kerja sama dalam bentuk PKS (Piagam Kerja Sama). Maka kerjasama sekolah dengan perusahaan yang telah ditandatangani harus semakin ditingkatkan. Saat ini ada istilah baru yang disebut dengan mitra Iduka, industri harus betul betul menjadi mitra dalam melaksanakan link and match dengan kurikulum sekolah. Industri harus lebih giat untuk memberikan kesempatan magang atau PKL dengan lebih intensif pada kegiatan pelatihan dan sertifikasi. Seperti yang telah dilakukan oleh PT Astra, PT UT, Honda, Yamaha, dan lainnya.

Sementara itu, Kamaludin yang mewakili BPP IHK Trier Jerman, yang bergerak dalam bidang pelatihan industri, berharap akan segera ada pelatihan pelatihan yang dikembangkan antara sekolah dan industri, sehingga guru guru di sekolah atau pelatih pelatih kompetensi di industri lebih siap dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat. Guru guru industri harus diberi pemahaman bagaimana kurikulum di sekolah, sehingga ketimpangan antara sekolah dan industri harus segera dikurangi, sertifikasi lulusan. Vokasi harus betul betul standar dengan perusahaan yang membutuhkan.

Acara koordinasi melalui Zoom, tanggal 30 September 2020, ini dpandu oleh BKSP Jatim, dengan fasilitator PG Rajawali, BBP IHK Trier, dan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, serta beberapa sekolah Mitra Iduka. Semoga dengan kegiatan ini, kerjasama SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi dengan PG Rajawali 1 semakin meningkat dan semakin baik.[Munali]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
0 Shares
Tweet
Share
Pin
Share