PWMU.CO – Jam di ponsel menunjukkan angka 03.05 Waktu Arab Saudi (WAS). Meskipun pagi masih buta, jamaah yang hendak berangkat dari Taj Ward Hotel ke Masjid Nabawi Madinah sudah mulai ramai.
“Semoga ini bukan shalat Subuh terakhir,” ucapku dalam hati, Sabtu (6/8/22).
Ya, pagi ini adalah Subuh terakhir bagi jamaah haji Kloter 31. Kami akan meninggalkan Kota Madinah hari ini. Info dari ketua kloter, semua jamaah harus sudah siap di lobi hotel pukul 08.00.
Ketika berada di halaman masjid, sejenak saya berdiri agak lama. Menyaksikan 10 menara masjid. Melihat di sisi kiri, kubah masjid berwarna hijau tua. Payung raksasa berdiri kokoh. Lantai halaman masjid terlihat berdebu, sisa kemarin malam.
Sebelum masuk masjid, saya menyempatkan menoleh ke sebelah kiri, ke pintu 39, jalur masuk Raudhah, dan pintu 38 sebagai pintu keluar dari ziarah makam Rasulullah dan Raudhah.
“Terasa baru kemarin mengunjakkan kaki di Masjid Nabawi,” gumamku.
Sedih dan Gembira
Selesai shalat lail, saya berdoa semoga ini bukan shalat yang terakhir di masjid yang dibangun Rasulullah. Ini adalah shalat pertama dan semoga masih ada kesempatan bisa shalat di sini kembali.
“Ya Allah, izinkan saya dan keluarga untuk bisa kembali lagi ke Tanah Suci,” doaku.
Linangan air mata pun meleleh, layaknya thawaf Wada di Baitullah. Jiwa gemetar karena sebentar lagi harus kembali ke Tanah Air, Indonesia.
Hal ini juga dirasakan Sujiono. Jamaah haji dari Desa Karangrejo Manyar Gresik ini mengaku sedih dan gembira.
“Sedih karena beberapa jam lagi harus meningalkan Tanah Suci yang didambakan seluruh umat Islam,” katanya pada PWMU.CO, Sabtu (6/8/22).
Dia memaparkan terasa baru kemarin di Madinah, hari ini harus meninggalkan Kota Suci. Semoga, doanya, Allah SWT memberikan kesempatan lagi untuk ke sini.
Di sisi lain, lanjutnya, ada perasaan gembira karena sebentar lagi ketemu dengan anak dan keluarga.
“Barakallah,” tandasnya. (*)
Sumber dari : pwmu.co 08 Agustus 2022