Komunikasi yang baik, sebagai salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa adalah wajib. Selain mencetak lulusan untuk siap kerja menjadi komitmen SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi atau dikenal dengan SMK Mutu Gondanglegi, menjalin komunikasi dengan alumni yang sudah bekerja dan yang belum selalu dijaga. Berikut kabar terbaru dari Kepala Prodi Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Mutu, Muhammad Ghozali, S.Pd., ada dua lulusan yang sudah diterima kerja di Yamaha.
Dua lulusan SMK Mutu tersebut adalah Bagas Eka Saputra dan Rahma Riski. Ghozali menyebutkan, untuk Bagas sudah diterima di Yamaha SIP Kepanjen, sedangkan Rahma Rizki ditempatkan Yamaha SIP Batu. Kedunya bekerja sebagai Mekanik sejak Maret lalu.
Menurut keterangan Ghozali, pada awalnya ada permintaan dari Yamaha Central Malang dengan posisi mekanik. Kebetulan di SMK Mutu juga mengadakan perlombaan LKS tingkat Kabupaten Malang yang dimana salah satu jurinya dari Yamaha. “Dua anak ini sebelumnya membantu proses perlombaan sebagai Helper. Juri dari Yamaha melihat performanya dan tertarik sehingga dipanggil untuk interview di Yamaha Central Malang. Setelah wawancara dan tes praktik hasilnya sesuai dengan dugaan dan langsung magang sembari menunggu terbitnya SKL atau Ijazah untuk dikontrak,” ujar Ghozali.
Bukan tanpa alasan, menurut penilaian Ghozali memang selama ini di TSM SMK Mutu peserta didik ditekankan pada tiga hal. Pertama adalah kedisiplinan, dicontohkan oleh kedua lulusannya yang aktif membantu di bengkel usai pulang sekolah. Kedua adalah attitude atau tata krama yang dimana ini menjadi bekal penting untuk siapapun dan dimanapun. Sedangkan yang terakhir yaitu penguasaan materi kejuruan, hampir setiap hari peserta didik melakukan praktik di bengkel dan menjadi terbiasa. “Harapan kami dengan sudah diterimanya dua anak ini adik kelasnya banyak yang mengikuti. Jadi tidak gampang puas dan selalu belajar lebih banyak. Semoga berikutnya bisa lebih dari ini dan meningkat di tahun-tahun berikutnya.” Tutup Ghozali. (humas smk mutu gondanglegi/hamara),
Sumber : Tabloid Matahati
