Maudy Ayunda ceritakan pengalaman sekolah bersama guru yang membuatnya senang belajar. Foto: YouTube Kemendikbud RI

Jakarta – 

Maudy Ayunda menuturkan, guru punya peran besar dalam hidupnya hingga menjadi sosok sukses seperti hari ini. Sebab, inovasi para guru baginya membuka jalan untuk mengekspresikan diri, bahkan saat belajar.

“Sosok paling berjasa di hidup saya itu guru. Guru-guru yg paling berjasa di hidup saya itu punya inovasinya di kelas. Saya sering dikasih tugas, lalu dikasi kebebasan mau menyampaikannya dalam nyanyian, tarian, teater,” tutur alumnus SD-SMP Mentari Intercultural School Jakarta dan British School Jakarta tersebut.

Maudy menyampaikan hal itu dalam perayaan Hari Guru Nasional 2022: Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (27/11/2022).

“Saya dibebaskan mengekspresikan pembelajaran saya sehingga ada rasa kepemilikan yang tumbuh. Saya merasa menjadi bisa, dan rasanya beda sekali saat hasilnya bagus. Ini sangat menyenangkan” imbuhnya.

Maudy menuturkan, bekal dari guru tersebut menjadikannya pembelajaran seumur hayat, terbawa hingga kuliah dan ke dunia kerja hari ini.

“Ini peran guru yang harus ditekankan, ini ikut terus sampai SMP, SMA, kuliah, sampai dunia kerja, ada keinginan tumbuh dan belajar. Dan ini saya rasa, guru dan siswa jadi cinta belajar, merasa berdaya, menjadi long life learner,” tutur Maudy.

Guru Jadi Ortu Ketiga

Maudy menuturkan, ia berterima kasih pada para guru yang sudah memilih menjadi guru. Sebab, guru dan sekolah baginya menjadi rumah dan orang tua sendiri.

“Saya sampai SMP bercita-cita menjadi guru. SD, SMP, SMA itu, sekolah menjadi rumah kedua saya. Guru menjadi orang tua ketiga saya, sangat terasa dan membekas sampai hari ini. Guru punya peran luar biasa besar bagi kehidupan anak di kelas masing-masing,” ucap Maudy.

Power Guru Muda

Tak hanya guru senior dan berpengalaman, Maudy menekankan, para guru muda pun punya kekuatan untuk mendorong siswa cinta belajar.

“Salah satu yang penting di pengajaran itu membangun koneksi dengan murid. Saat generasi muda masuk menajdi guru, mereka yang digital native itu dekat dengan pengalaman anak muridnya (sesama digital native),” jelas alumnus S2 gelar ganda Administrasi Bisnis dan Pendidikan, Stanford University ini.

“Lebih mudah dan indah dalam membentuk proses pengajaran pembelajaran, karena bisa connect dan dekat, dan kreatif berinovasi dengan anak, karena paham inovasi untuk pengalaman anak,” imbuhnya.

Keberadaan Kurikulum Merdeka menurut Maudy turut memberi ruang bagi guru muda untuk berinovasi dan mengembangkan entrepreneurship dalam diri. Penerapannya yakni seperti memberikan custom learning experience (pengalaman belajar yang sesuai untuk tiap anak).

Di samping itu, Merdeka Belajar dan Guru Penggerak baginya juga mendorong guru berani berinovasi. Dari situ , muncul cara kreatif melibatkan anak di proses belajar sendiri.

“Semangat menumbuhkan kecintaan belajar dan memberdayakan anak muda Indonesia,” pungkas Maudy.

Sumber dari : detik.com 27 November 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *