Washington D.C., 30 Maret 2022 — Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan P. Roeslani, mengungkapkan rasa bangganya karena Bahasa Indonesia diajarkan di banyak universitas di Amerika. “Salah satu prioritas saya sebagai Dubes RI adalah menghubungkan orang-orang di dunia, contohnya dengan strategi mendorong warga Amerika untuk belajar Bahasa Indonesia,” tutur Dubes Rosan, Selasa (29/3).
“Saya percaya bahwa menghargai suatu bahasa meningkatkan kesadaran dan toleransi global seseorang. Mempelajari bahasa lain bertujuan bukan hanya sekadar berkomunikasi tapi juga memungkinkan seseorang akrab dengan budaya dan orang-orang dari bahasa itu,” tutur Dubes Rosan.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington D.C. secara resmi membuka Kelas Bahasa Indonesia Musim Semi Tahun 2022, Jumat (25/3).
Pembukaan dipandu oleh pembelajar asal negara bagian Georgia, Amerika Serikat, Aurelia VanderWilde. Dubes Rosan membuka resmi acara ini.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Washington D.C., Popy Rufaidah, menyampaikan bahwa sejumlah 160 peserta tercatat telah mendaftarkan diri untuk mengikuti program ini. “Pembelajaran terbagi menjadi beberapa kelompok, di antaranya kelompok pemula, menengah, dan mahir. Peserta berasal dari 75 kota yang tersebar di 35 negara bagian Amerika Serikat,” tutur Popy dalam kesempatan yang sama.
Pada pembukaan ini, turut hadir pula Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Iwa Lukmana. “Saya gembira melihat antusiasme para pembelajar bahasa Indonesia di Amerika Serikat dan mengapresiasi inisiatif KBRI Washington D.C. dalam usaha meningkatkan kesadaran internasional akan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu dan bahasa nasional di Indonesia,” tutur Iwa.
“Bagi pembelajar semua, saya harap semuanya akan mendapatkan sesuatu dalam proses belajar nanti dan saya berharap Anda menikmatinya. Sekali lagi terima kasih dan apresiasi dari kami,” tutup Iwa.
Dijelaskan Atdikbud Popy, Nantinya, para peserta akan belajar bersama dengan pengajar yang tergabung dalam Consortium for the Teaching of Indonesian (COTI) di Amerika Serikat yang diketuai Jolanda Pandin yang merupakan pengajar Bahasa Indonesia di Cornell University. Jolanda mengaku dukungan KBRI Washington D.C. melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan sangat penting dalam mendukung peningkatan jumlah peminat pemelajar Bahasa Indonesia di Amerika Serikat.
“Kami berharap semua pihak terlibat dalam pengajaran bahasa Indonesia mulai dari pengajar sampai dengan masyarakat Indonesia yang ada di Amerika Serikat dalam menularkan keinginan untuk belajar bahasa Indonesia,” tutur Jolanda.
Pembukaan juga turut diramaikan peserta Paul Oman, yang berprofesi sebagai pengacara dari Virginia, dengan tampil bernyanyi sambil bermain kecapi sekaligus memberi ucapan selamat datang kepada Dubes RI. Selain itu, Kristin Gerald, peserta asal negara bagian Maryland yang telah mengikuti kelas Bahasa Indonesia sejak 2019, mengucapkan selamat datang kepada Dubes Rosan dan keluarga.
“Saya sangat senang dengan adanya kelas Bahasa Indonesia ini. Terima kasih kepada KBRI yang sudah mengadakan kelas Bahasa Indonesia. Di sini, saya bisa belajar bahasa dan budaya Indonesia dan bertemu dengan teman-teman yang luar biasa,” tutur Kristin.
Ikut memeriahkan acara malam itu, Wendy Zales, warga Amerika Serikat yang berlokasi di California dan memberi testimoni mengenai kelas yang ia ikuti. “Terima kasih kepada Ibu Popy dan guru-guru saya yang sangat baik dan sabar. Saya gembira bisa berkenalan dengan teman-teman sekelas yang juga sudah menjadi bagian dari komunitas saya,” ungkapnya.
Wendy pun turut berpantun dalam bahasa Indonesia untuk menutup penampilannya malam itu. “Pergi ke warung membeli nasi, sesudah itu pergi ke pasar. Terima kasih KBRI, saya bisa terus belajar,” tutur Wendy.
Acara pembukaan semakin meriah dengan penampilan Kristin D, penyanyi dangdut asal Philadelphia. Kristin yang telah lama menggeluti musik dangdut dan tergabung dalam grup Dangdut in Amerika ini menyanyikan sebuah lagu berbahasa Indonesia dengan iringan musik dangdut. Perpaduan bahasa Indonesia yang fasih dan cengkok dangdut yang khas membuat penampilannya semakin menawan.
Seorang peserta lain, Suzana Romero, datang menyambut Dubes RI dengan membacakan sebuah puisi berbahasa Indonesia karya Sanusi Pane berjudul Teratai. Puisi yang bermakna sebuah penghormatan kepada Ki Hajar Dewantara ini dibacakan dengan penuh penghayatan oleh Suzana.
Sementara dengan mengenakan kebaya anggunnya, Peserta asal Florida, Yvone Jackson, tampil memberi pesan dan kesan selama mengikuti kelas bahasa Indonesia. “Saya pernah mengunjungi Bali dan saya senang bisa bergabung belajar di kelas ini,” tutur Yvone.
Beberapa pesan dan kesan juga disampaikan oleh para pembelajar di kelas sebelumnya di program yang sama. William, peserta asal North Carolina, mampu berbicara dalam Bahasa Indonesia yang sangat fasih. William menuturkan, “Terima kasih KBRI, telah membuka kelas Bahasa Indonesia. Saya senang belajar bahasa dan budaya Indonesia. Semoga program ini terus ada dan saya bisa ke Indonesia suatu hari nanti.”
Berikutnya, sebuah lagu pop Indonesia berjudul ‘Bahagia’ yang dipopulerkan oleh GAC, musisi muda Indonesia, dibawakan oleh Tessa Malobasang asal Maryland.
Komentar positif juga datang dari Peserta Luke Lischin yang berasal dari Washington, D.C. “Saya sangat senang dengan program kelas Bahasa Indonesia di KBRI D.C., “ ucap Luke yang diamini Peserta Hani Brook, asal North Carolina.
“Saya sangat menikmati belajar bahasa Indonesia dengan KBRI. Saya harap, saya dapat berbicara bahasa Indonesia dengan lancar dan bertemu teman-teman baru,” ungkapnya.
Dijelaskan oleh Atdikbud Popy, nantinya akan ada enam kelas yang akan berjalan. “Tiga kelas adalah tingkat pemula, dua kelas untuk tingkat menengah, dan satu kelas tingkat mahir. Akan ada enam pengajar yang siap menemani para pembelajar mengenal lebih jauh tentang bahasa dan budaya Indonesia,” tutur Popy.
Salah satu Pengajar Kelas Mahir, Nona K. Norris asal Virginia, mengaku optimis dengan kelas musim semi. “Satu yang telah saya pelajari selama bertahun-tahun menjadi dosen bahasa Indonesia adalah mahasiswa selalu mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar bahasa Indonesia dan semua tentang Indonesia,” terang Nona.
Beberapa pengajar lainnya adalah Andang Purnama dan Bunga Mastari yang ditugaskan untuk mengajar kelas pemula, Wimbo akan mengajar kelas menenga, sedangkan Ihsan Faris dan Berlin Pranendya akan mengajar tingkat pemula dan menengah. Berlin mengaku senang kembali mendapat kesempatan untuk mengajar. Selain itu, I Kadek Sandjaya akan mengajar kelas Pemula dan Mahir. Keempat instruktur tersebut merupakan alumni Fulbright Language Teaching Assistant (FLTA).
Rekaman siaran langsung acara pembukaan kelas Bahasa Indonesia yang diselenggarakan KBRI Washington, D.C. dapat diakses pada tautan https://bit.ly/opening-silc-2022 di laman resmi Facebook Atdikbud USA.*** (Atdikbud Washington D.C./ Lydia Agustina/ Seno Hartono)
Sumber dari : kemdikbud.go.id 30 Maret 2022