Kabar gembira datang dari negeri seberang, Malaysia. Alisya Hanum Pertiwi, lulusan SMK Muhammadiyah 7 (Mutu) Gondanglegi Malang tahun 2018 terpilih sebagai Lean Top Performing Workcell PT Jabil Manufacturing Penang Malaysia.
Alisya menjadi yang terbaik dari 180.000., karyawan PT Jabil yang berasal dari berbagai negara seperti: Philipina, Jepang, China, Banglades, India, Singapore, Thailand, Myanmar, Australia, Korea dan Malaysia.
Gadis asal Sepanjang Gondanglegi Malang ini pantas berbangga, menjadi Lean Top Performing Workcel impian setiap pekerja. Dan itu tidak mudah, seorang karyawan harus berkontribusi pada perusahaan.
Menurut Manajer Line Worksell Infinera PT Jabil Malaysia, Cik Siti Binti Husin, ada dua indikator yang menjadi ukuran; pertama, mengurangi pemborosan dalam bekerja atau menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Kedua, seorang karyawan memberikan profitabilitas atau nilai lebih pada perusahaan.
Selain itu, kata Cik Siti Binti Husin, karyawan PT Jabil yang diproyeksi mendapat penghargaan mereka yang telah memiliki minimal 7 kaizen, pemabaruan sistem area kerja yang memudahkan dalam bekerja, bebas dari warning letter seperti teguran dari polisi perusahaan, sikap dan mental kerja yang positif, prilaku kerja yang produktif dan kualitas disiplin yang tinggi.
“Saya atas nama perusahaan PT Jabil Penang Malaysia mengucapkan terima kasih kepada SMK Mutu Gondanglegi Malang yang telah mengantarkan tenaga kerja yang baik, disiplin, terampil dan kompeten,” kata manajer asli Melayu ini dengan melalui saluruan video call kepada kepala SMK Mutu Gondanglegi.
Bukan tanpa persaingan, Alisya terpilih sebagai karyawan terbaik karena prestasi dan reputasinya. Sekalipun pendatang baru, ia dikenal sosok karyawan yang ulet, disiplin, pekerja keras dan profesional.
“Selama bekerja di PT Jabil Penang Malaysia, saya berusaha keras untuk bekerja sesuai aturan perusahaan, disiplin memenaj waktu, memenuhi target kerja perusahaan dan saya tunjukkan anak-anak Indonesia itu bisa dan kompeten. Alhamdulillah kita bisa dan mampu,“ ucap Alisya menjawab pertanyaan PWMU via ponsel dengan semangat dan penuh syukur, Rabu (18/12/19).
Atas prestasinya ini, Alisya mendapat piagam dan tropy penghargaan dan kenaikan jenjang karier serta kenaikan gaji yang sebelumnya 1.300 menjadi 3.000 ringgit Malaysia (sekitar Rp 9,5 juta).
Pada Juni 2018, satu pekan seusai diwisuda, Alisya bersama dengan 10 lulusan diberangkatkan ke Penang Malaysia. Kesepuluh lulusan itu semuanya perempuan dan berasal dari Jurusan Teknik Komputer Jaringan dan Perbankan.
Di Penang Malaysia mereka bekerja di PT Jabil yang sebelumnya telah melakukan rekrutmen dan kontrak kerja di SMK Mutu Gondanglegi pada Pebruari 2018. PT Jabil Penang Malaysia, perusahaan manufaktur global, beromset US $ 19 miliar, penyedia layanan manufaktur elektronik terbesar ketiga di dunia saat ini, dengan lebih dari 180.000 karyawan di 100 fasilitas di 29 negara.
Kepala SMK Mutu Gondanglegi H Pahri SAg MM mengaku bangga atas prestasi alumniya. “Ini menjadi motivasi baru bagi PTK untuk terus bekerja lebih serius dan sungguh-sungguh dalam mendidik dan membimbing peserta didik agar mempunyai bekal dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan global,” kata Pahri.
SMK Mutu Gondanglegi dengan 2.400 peserta didik akan memenuhi permintaan karyawan dari PT Jabil Malaysia. “Kinerja positif yang ditunjukkan anak-anak kita yang bekerja di Malaysia, mendorong pihak manajemen PT Jabil Penang Malaysia untuk melakukan rekrutmen lagi terhadap siswa SMK Mutu Gondanglegi. Insyaa Allah bulan depan, mereka datang ke Gondanglegi,” ungkap Pahri yang juga Ketua Pimpinan Pusat Forum Guru Muhammadiyah (FGM) menginformasikan penyaluran kerja luar negeri bagi siswa yang saat ini masih duduk di kelas XII.