Predikat sekolah unggul layak disandang SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi, Kabupaten Malang. Di ajang OlympicAD Nasional VI/2019 di Semarang, SMK Mutu mempertahankan capaian prestasi dan membawa pulang 8 (delapan) medali hasil juara.
Tujuh medali ini diantaranya, 1 medali emas, 5 perak dan 2 perunggu. Rinciannya, 1 medali emas bidang lomba robotic, lima medali dari bidang lomba news reading (2 perak), business plan, karya tulis ilmiah dan bidang otomotif (masing-masing 1 perak). Masing-masing 1 medali perunggu juga didapatkan dari bidang lomba olimpiade Fisika dan news reading.
Dengan 8 medali yang didapatkan, tim SMK Mutu menjadi salah satu penyumbang cukup signifikan bagi capaian prestasi Kontingen Jawa Timur di bawah Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Jawa Timur sendiri menduduki peringkat Juara Umum II di ajang OlympicAD Nasional 2019 ini.
Kepada awak media, Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Arbaiyah Yusuf MA, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya kepada sekolah-sekolah Muhammadiyah di Jatim yang berpartisipasi sekaligus mengukir prestasi pada Olympicad Nasional VI di Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang, selama 26-28 Oktober lalu.
Dikatakan, total perolehan medali yang direbut adalah 57 emas, 34 perak dan 36 perunggu. Total medali ini digabungkan dari prestasi juara mulai jenjang SD/MI hingga SMA/MA/SMK. Medali emas sendiri ada peningkatan dibandingkan saat Olympicad V/2017 di Lampung, yakni hanya sejumlah 54 emas.
Medali emas pertama diraih dari bidang lomba robotic kategori senior maze solving. Saat final, robot M-Turbo SMK Mutu yang dibuat dan dijalankan Erfin Harianto dan Pupung Wicaksono, keduanya kelas XII Teknik Listrik tak terkejar. M-Turbo mencatatkan waktu 1,7 menit dengan total skor 100.
Paling subur, prestasi dari bidang lomba news reading. Turun dengan 9 (sembilan) peserta, tiga medali juara berhasil dibawa pulang tim SMK Muhammadiyah 7. Yakni, 2 medali perak masing-masing diraih oleh Sherlia Faramida dan Raden Qomarurizal, dan 1 perunggu oleh Salsabila Azzahra. Saat final, perebutan juara ini diikuti 30 peserta terbaik yang terjaring dari total 174 peserta mulai babak penyisihan.
Sementara, juara 2 bidang lomba karya tulis ilmiah disumbangkan Devi Prameswari, siswi jurusan Keperawatan SMK Mutu. Karya ilmiah yang diangkatnya tentang ‘Cybersastra sebagai Budaya Literasi’. Devi banyak mengulas aktivitas baca tulis dengan memanfaatkan media teknologi, terutama di sosial media dengan platform wattpad, blog, instagram, facebook.
Devi Prameswari mengaku fokus mempersiapkan diri hanya sepekan, karena waktunya dipotong beberapa kali ujian. Menurutnya, bobot penilaian KTI paling banyak pada kerangka ide dan penemuan. Selebihnya, 30 persen diambil pada saat persentasi.
Medali perak juga diraih M faiq, yang menyisihkan 96 peserta saat tes teori yang berlangsung sampai pukul 20.30 WIB. Melaju final yang hanya menyisakan 15 peserta, membuat M Faiq semakin bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan praktek. Menjadi wakil satu-satunya dari Jawa Timur, M faiq berhasil mengatasi groginya, dan akhirnya berhasil meraih juara 2.
Sementara itu, medali perunggu salah satunya didapatkan Nanda Aulia, siswi program keahlian Farmasi, Berbekal selalu optimis, Nanda pun mampu bersaing dan menjadi juara 3. Bukan ujian mudah bagi Nanda menghadapi olimpiade nasional ini. Terlebih, sebagai siswi SMK jurusan Farmasi, ia harus bersaing dengan 108 peserta lain yang mayoritas didominasi siswa hebat prodi IPA SMA.[amn]