MALANG KOTA – Angka inflasi April ini di luar dugaan. Biasanya, usai Lebaran selalu terjadi kenaikan inflasi. Tapi kali ini inflasi Kota Malang justru mengalami penurunan.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, inflasi bulan April hanya 0,24 persen. Menurun dibanding bulan sebelumnya yang menembus 0,42 persen. ”Penurunan inflasi disebabkan beberapa faktor. Pertama, panen raya pada Maret dan April lalu, sehingga persediaan bahan pangan tidak mengalami kekurangan,” ujar Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini kemarin (3/5).
”Panen raya cabai rawit, cabai merah dan bawang putih menjadi salah satu penyebab turunnya inflasi,” tambah Erny.
Kemudian faktor lain adalah penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). ”Pertamax Turbo, solar, pertamina dexlite mengalami penurunan harga sejak 1 April lalu,” terangnya.
Komoditas yang paling mengalami penurunan harga secara signifikan yakni cabai rawit. Persentase penurunan mencapai 50 persen. Maret lalu, harga cabai rawit masih mencapai Rp 69.070 per kilogram. Kemudian terjadi penurunan hingga Rp 32.940 per kilogram pada April.
Selain itu, harga bawang merah juga turun. Dari sebelumnya Rp 38.459 menjadi Rp 36.390 per kilogram. Harga bawang putih juga menurun dari semula Rp 30.720 menjadi Rp 30.700 per kilogram.
Terpisah, Peneliti Pusat Pengkajian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Universitas Brawijaya (UB) Imanina Eka Dalilah mengungkap beberapa langkah untuk mengendalikan inflasi pada Mei depan. Salah satunya adalah menjaga pasokan bahan pokok di pasaran.
”Jangan sampai ada kelangkaan barang yang akan mendorong kenaikan harga. Pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap pasokan barang di pasar, sehingga harga tetap stabil,” jelas ekonom UB itu.
Jika ditemui komoditas yang mulai mengalami kenaikan harga, dia menyarankan agar pemerintah melakukan kontrol. Misalnya melalui operasi pasar. Melalui operasi pasar, masyarakat bisa mendapatkan dengan harga terjangkau.(adk/dan)
Sumber dari : radarmalang.jawapos.com 4 Mei 2023