MALANG – Olimpiade Fisika di ajang Olimpiade Ahmad Dahlan (OlympicAD) Nasional VI/2019, menjadi ujian berkesan bagi Nanda Aulia, siswi SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi, Kabupaten Malang. Berbekal selalu optimis, Nanda Aulia pun mampu bersaing dan menjadi juara 3.
Bukan ujian mudah bagi Nanda menghadapi olimpiade nasional ini. Terlebih, sebagai siswi SMK jurusan Farmasi, ia harus bersaing dengan 108 peserta lain yang mayoritas didominasi siswa hebat prodi IPA SMA.
“Dari awal sebenarnya selalu optimis mampu. Agak down memang, ketika semua peserta dicampur, karena lebih banyak peserta dari SMA,” kata siswi kelas XII Farmasi-1 ini, Ahad (27/10) malam.
Saat olimpiade, ia harus menjalani tiga kali ujian. Tes pertama, diakui seperti menghadapi soal tryout dengan bayangan materi yang sudah didapat sebelumnya.
Tes kedua diakuinya lebih sulit, dengan jumlah peserta 30 orang untuk diambil peringkat 15 besar. Pada babak lanjutan ini, ia akhirnya masuk finalis peringkat 5.
“Saat ujian praktik dan presentasi, saya dapat urutan tampil pertama. Praktik mengukur daya tegangan listrik. Di jurusan Keperawatan teori dasarnya lebih banyak Kimia, tapi akhirnya mencoba lebih banyak belajar Fisika,” ungkap alumni SMPN 1 Kalipare ini.
Meski belum berhasil terbaik juara 1, prestasi olimpiade nasional yang didapatkannya sangat berkesan. Terlebih, prestasi ini pertama kalinya didapat selama di sekolah SMK Mutu. Bahkan, ia menginginkan menjadi kebanggaan yang akan dipersembahkan kepada kedua orang tuanya, terutama sang Ayah yang selalu men-support-nya.
“Menghadapi kompetisi itu jangan merasa minder dulu, selalu optomis. Pintar bukan jaminan selalu bisa menang. Motivasi dan niat kuat lebih utama,” demikian putri pasangan Prawoto dan Dwi Astututi ini. [rul]