Pembicara Haydar Iskandar dalam seminar mengenal diri di Umla. (Alfain/PWMU.CO)

PWMU.CO– Mengenal diri menjadi tema kegiatan seminar yang digelar Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) di Auditorium Budi Utomo Umla, Rabu (16/3/2022)

Hadir sebagai pembicara Haydar Iskandar dan pembina PIK-R Moh. Saifuddin SKep Ns Psi MKes.

Acara diikuti 78 peserta perwakilan dari setiap organisasi mahasiwa (Ormawa), Himpunan Mahasiwa (Hima), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan dari beberapa prodi Universitas Muhammadiyah Lamongan.

Haydar Iskandar menjelaskan, mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat. Yaitu menyadari kelebihan yang dimiliki maupun kekurangannya.

”Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan menghilangkan yang negatif,” ungkap Dewan Pembina Insan GenRe Jawa Timur tersebut.

“Tujuannya yaitu pertama untuk memahami diri sendiri. Kedua, membentuk pikiran positif dari apa yang terjadi. Ketiga, dapat menerima ketidaksempurnaan,” ujarnya.

Haydar menyampaikan, pikirkan hal yang paling membuatmu bahagia, pikirkan aktivitas yang paling kamu sukai, tuliskan sifat kelebihan dan kekuatan kamu, pikirkan kembali cita cita masa kecil, refleksikan pekerjaan anda saat ini. Itu akan menjadi passionmu.

Generasi Muda Berkualitas

Pembiacara kedua Moh. Saifuddin bicara tentang cara meningkatkan kesadaran diri. menurut dia, generasi muda yaitu individu yang mengalami pertumbuhan jasmani dan secara psikis mengalami perkembangan emosional.

 ”Kerentanan yang terjadi pada generasi muda adalah Narkoba, gadgets, online game, social media, pornografi, kekerasan, free sex,” ujarnya.

Dia menerangkan, dampak kerentanan pada remaja secara umum, pertama kompetensi remaja tidak cukup tergali. Kedua perkembangan otak remaja tidak optimal.

Ketiga, kebiasaan buruk yang merusak karakter remaja. Keempat, masa depan terpuruk. Kelima, hilangnya motivasi belajar dan bergaul. Keenam, impian yang hilang dan rasa tak berdaya.

Dia menyarankan generasi muda terbiasa menerima tantangan hidup, sehingga menjadi remaja yang tangguh, memiliki karakter yang kuat.

Terakhir Saifudin mengutip perkataan Oedheen. ”Hargailah orang lain niscaya kita akan dihargai, hormati orang lain niscaya kita akan dihormati dan berperilakulah seperti kita ingin diperlakukan.”

Sumber dari : pwmu.co 18 Maret 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *