KABUPATEN MALANG – SMK Muhammadiyah 7 (SMK MUTU) Gondanglegi, Kabupaten Malang, berkomitmen membangun lingkungan belajar ramah, dengan melindungi siswa-siswinya dari perundungan (bullying).
Menurut Kepala Sekolah SMK Mutu, Munali, kegiatan ini dilakukan dengan fasilitator khusus yang kompeten di bidangnya, Abdul Aziz praktisi kampus di Kota Malang, yang juga sehari-hari bergiat di Biro AZ Psychology Consultant.
“Program anti perundungan ini kami susun, mengingat perundungan masih rentan terjadi di lingkungan sekolah, dan sewaktu-waktu bisa merugikan peserta didik,” kata Munali, saat dihubungi awak media, Sabtu (29/10/2022).
Dengan kegiatan workshop ini, lanjut Munali, diharapkan bapak dan ibu guru dapat menjadi perantara komunikasi pada setiap komunitas yang ada di sekitar, terutama yang di lingkungan sekolah.
Terlebih, menurutnya SMK MUTU menjadi tempat berkumpulnya peserta didik latar dengan berbagai belakang sosial, sehingga harus mampu menjadi tempat nyaman untuk kegiatan belajar.
“Perbedaan karakter, kultur, sosial, dan ekonomi masing-masing tidak lantas menjadi sarana merundung satu dengan yang lain, melainkan harus menjadi sarana kekuatan persatuan dan kebersamaan,” tandas Munali.
Karena itu pula, atensi harus lebih diberikan ketika mendapati tindakan bullying di sekolah. Ditegaskan, guru diminta proaktif setidaknya dengan berkomunikasi dengan pelaku dan korban untuk dimediasi, menjalin kekeluargaan dan saling memberi dan menerima perbedaan.
“SMK MUTU berkomitmen menjadikan sekolah ramah, sebagai tempat untuk belajar tentang perbedaan, dan menghindari munculnya bibit-bibit tindakan perundungan,” tutup Munali.
Kegiatan workshop program anti perundungan (bullying) yang diikuti guru dan karyawan SMK MUTU Gondanglegi kabupaten Malang ini dilaksanakan di aula sekolah, Jumat 28 Oktober 2022 kemarin. (Seno)
Sumber dari : suarajatimpost.com 28 oktober 2022